Seperti tahun-tahun sebelumnya, arus lalulintas mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1435 H/2014 M di Jalan Raya Sumatera Barat, diwarnai kemacetan yang cukup hebat. Bedanya, kemacetan lebih terurai jika dibandingkan dengan arus lalulintas Hari Raya Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya. Jalur Padang-Bukittinggi-Payakumbuh yang sejak beberapa Lebaran tahun terakhir selalu menjadi momok bagi pengendara, karena macet total, tahun ini kembali mengalami perubahan.
Tentu saja kemacetan tidak lagi separah dulu. Kalaupun macet, kendaraan masih bergerak pelan dan tidak terjadi berkepanjangan. Hanya pada titik-titik tertentu saja. Kemacetan yang cukup parah masih saja terjadi di Kota Bukittinggi hingga ke Simpang Padang Luar (Agam). Berikutnya jalur dari Baso (Agam) ke Kota Bukittinggi. Lalu kemacetan juga terjadi di seputaran Lembah Anai. Namun, lagi-lagi bisa disimpulkan arus lalulintas Lebaran tahun ini di Sumatera Barat lebih lancar.
Kondisi ini tentu tidak terlepas dari persiapan dan kerja keras petugas kepolisian, dinas perhubungan serta pihak-pihak terkait lainnya. Ditambahnya jumlah pos pengamanan Lebaran dari tahun sebelumnya juga menjadi langkah strategis pihak kepolisian di dalam mengurai kemacetan. Lebaran tahun ini di setiap persimpangan yang banyak dilalui kendaraan ditempatkan anggota kepolisian untuk mengatur arus lalulintas. Dampaknya, kemacetan pun bisa diminimalisir.
Lebaran tahun ini, pemerintah daerah melalui institusi terkait yang bekerja sama dengan pihak ketiga juga telah melengkapi jalur-jalur alternatif dengan tanda penunjuk arah. Hal ini sangat membantu bagi pengendara untuk menghindari kemacetan. Tentunya capaian ini perlu diberi apresiasi, baik oleh masyarakat atau pun dari kepala daerah sendiri. Mudah-mudahan Lebaran tahun-tahun mendatang kondisi akan lebih baik lagi.
Meskipun arus lalulintas jalan raya di Sumatera Barat pada Lebaran tahun ini lebih lancar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi hal itu belum secara otomatis bisa menjamin jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalulintas menurun. Berdasarkan data yang diperoleh dari jajaran kepolisian di Sumbar, dalam tempo sembilan hari, H-6 hingga H+3 Lebaran, 14 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Sumbar.
Selama arus mudik Lebaran sejak H-6 hingga hari ketiga Lebaran pada tanggal 01 Agustus 2014, terjadi sejumlah kecelakaan di Sumbar. Namun anka pastinya masih dihimpun oleh Kecelakaan paling banyak terjadi pada kendaraan roda dua. Banyak orang yang lebih senang memakai kendaraan roda dua dibandingkan angkutan umum. Akan tetapi, resikonya lebih besar.
Banyaknya terjadi kecelakaan lalulintas di jalan raya dan banyaknya korban tewas serta luka-luka akibat kecelakaan lalulintas disebabkan oleh berbagai faktor. Akan tetapi lebih banyak disebabkan oleh faktor human error alias kesalahan manusia yang mengendarai kendaraan itu sendiri. Banyak pengendara sepeda motor saat mudik dan balik atau pun saat berwisata tidak mematuhi aturan berlalulintas, seperti tidak memasang helm standar, tidak memasang kaca spion, lampu sen, lampu besar dan lainnya.
Banyak juga pengendara yang memacu kendaraannya melebihi kecepatan normal sehingga berujung pada kecelakaan lalulintas. Tidak sedikit pula kendaraan bermotor, baik mobil atau pun sepeda motor yang muatannya over kapasitas. Sepeda motor memuat tiga orang penumpang bahkan lebih.
Berikutnya tidak sedikit pula, pengendara yang tak sabar antrean saat macet. Bukannya menunggu dengan sabar, tapi justru memancung jalur lain, sehingga menambah parah kemacetan. Hal ini juga berpotensi menyebabkan kecelakaan. Untuk meminimalisir permasalahan ini ke depan, pihak kepolisian mesti bertindak tegas, terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran lalulintas. Pengguna jalur lalulintas juga mesti mening katkan kewaspadaan dan kehati-hatiannya. Pengendara juga mesti lebih cerdas lagi memilih jalur dan jadwal bepergian, terutama saat harus melewati jalur-jalur rawan macet.
Filed under: Lengayang News | Leave a comment »